HTI dan Islamphobia ?
|
Semenjak tragedi 9/11 Negara Adidaya Amerika dan sekutunya mulai menciptakan Benturan Peradaban (Clash Civilization) baru dengan menjadikan Islam sebagai musuh utamanya.
Mengapa Islam ? ya Karena Ajaran Islam sangat bertentangan dengan paham dan tujuan Kaum Neolib Kapitalis.
Kini, aura Islamophobia ala Barat justru menyebar di kalangan Penguasa Republik Indonesia, Negara dengan jumlah Muslim terbesar di Dunia, Ironis, aneh bin Ajaib.
HTI
Nama HTI (Hizbut Tahrir Indonesia) semakin menjadi populer ketika Organisasi ini menjadi bidikan Pemerintah sebagai Organisasi yang dilarang. Ideologinya radikal, sesat dan berusaha menggantikan Pancasila dengan sistem Khilafah.. tapi apa benar demikian??
Ayo keluarkan seluruh daya pikir dan wawasan kita, selama ini kegiatan HTI rasanya save saja, tak ada unsur kekerasan apapun, tak ada unsur agitasi, subversi, dan makar yang memunculkan gesekan di lapangan.
Kegiatan HTI terlihat lebih banyak melalui sisi dakwah dan pendidikan.
Menarik ketika nonton Jubir HTI, Ismail Yusnanto menjadi bintang tamu program Aiman (kompas TV) berjudul mendadak Khilafah di YouTube. Berkali kali pertanyaan pancingan dan provokatif Aiman ditepis Ismail dengan elegan.
HTI memperjuangkan Khilafah dengan jalan legal, sukses tidaknya hanya waktu yang akan menjawabnya.
Jika HTI dianggap mengancam ideologi ya mari perkuat terus jiwa bela negara, wawasan nusantara, dan Pancasila. Kembalikan pelajaran PPKN di sekolah, Lawan Ideologi dengan Ideologi. Ini baru keren dan elegan.
Kontroversi Perppu
Pasca tumbangnya Ahok , Penguasa terasa semakin menunjukan sikap perlawanannya terhadap kelompok Islam yang sukses memberikan kejutan melalu Trilogi Aksi Bela Islam.
Saat itu Penguasa dibuat tak berkutik, jutaan orang berjubah putih bahu membahu turun ke jalan menuntut keadilan ditegakan. Penguasa panik dan menganggap singgsana nya akan runtuh, istilah makar mulai digaungkan.
Berangkat dan Bersikap dari kasus Ahok, sangat dirasa bahwa Penguasa jelas akan menghancurkan para motor Aksi Bela Islam. Dan direalisasikanlah niat ini dengan mem-bidik HTI sebagai sasaran utama sekaligus uji coba (test the water). Jika aman tanpa perlawanan, sasaran berikutnya bisa jadi FPI.
Sangat disayangkan, seharusnya Penguasa memberikan edukasi hukum pada publik via jalur Pengadilan tapi malah mem ByPass melalui Perppu.
Kekalapan yang disengaja
Dalam acara ILC di TV One (selasa, 18 Juli 2017) Rocky Gerung berhasil menelanjangi kesalahan Penguasa mengeluarkan Perppu, Singkat, Logis, Ilmiah dan elegan.
Penguasa terdiri dari orang-orang pintar terpilih, tak mungkinlah mereka melakukan kebodohan terstruktur. Bukan! Penguasa terasa sengaja melakukan hal ini karena mereka bisa melakukan apapun dengan dukungan tak terbatas.
Selain itu ada aura kuat menciptakan kegaduhan sebagai sarana pengalihan isu guna menutup Berbagai kejadian yang dapat membahayakan Penguasa, Entah itu Kasus Korupsi, Ekonomi , Sosial dan Hankam.
Belum habis kegaduhan Perppu, muncul lagi kehebohan tentang sebuah Partai membuat pasukan tempur sendiri melalui Akademi Bela negara. Duh, rasanya ranah Kemhan mulai dirembesi kepentingan politis.
Pertarungan besar telah berlangsung, antara Sith vs Jedi, Shield vs Hydra, Haq vs Bathil. Peradaban tak akan terbebas dari perseteruan dua sisi, Yin dan Yang hingga Allah SWT sang Pencipta mengakhirinya dengan Ragnarok.
Last, semoga semua pihak lekas sadar akan kekeliruan mereka demi pembangunan Bangsa dan Negara tercinta. Manusia pandai berskenario, tetapi skenario terbaik hanya milik Allah saja.
Jayalah NKRI
Comments
nampaknya kegaduhan terstruktur, sekarang menjadi senjata ampuh memecah belah umat.
Skenario, si A suruh begini, biar B membalas begitu. Tapi sekali lagi, skenario Allah, Sang Pembuat Makar tidak akan diam. imho
Klo ga ada resistensi dari umat Islam. Bisa2 negeri ini berubah menjadi negeri yg digambarkan di film Alif Lam Mim.. dimana Agama dikubur jauh2 dari sendi2 kehidupan bernegara..
Tidak sama bicara dan perbuatan, bilang diri Pancasila tapi dilain pihak kader mereka sering melemparkan demokrasi itu haram, pemerintah hasil demokrasi thagut..dsb. Padahal negara ini adalah negara demokrasi Pancasila.
Mari perluas nalar, wawasan dan daya pikir kita.. Jangan terlalu monoton dalam memandang sebuah hal.
Yang nikmat belum tentu sehat, Yang pahit belum tentu sakit
Sependapat
Sangat aneh memang, aroma doktrinasi makin kuat sekarang
Kita disodori pemikiran dan pendapat pemerintah, lalu kita disuruh mendukung tanpa tau apa alasannya kenapa kita harus mendukung
Pemerintah melemparkan tuduhan2 pada kelompok atau pribadi tertentu, tapi ga bisa memberikan bukti dengan nyata dihadapan publik, selalu ada yg ditutup tutupi
Mereka ingin kita jadi orang yg bodoh sehingga ngikut aja sama apa yg mereka mau, padahal seharusnya pemerintah mengedukasi masyarakat biar Pinter dan semua bisa melihat setiap persoalan dengan jelas, dengan modal itulah negara ini akan menjadi semakin kuat dan Makmur